Sabtu sore 5 November 2011, tampak mendung hitam menggelayuti surabaya dan sekitarnya. Mendung tak mengurungkan niatku untuk meninggalkan surabaya menuju kembali ke jakarta. Suasana hiruk pikuk kendaraan pun cukup terasa menghampiri. Menunggu pun jadi hal yang bener bener membosankan. Berjuang dengan ribuan orang yang seketika waktu itu juga akan segera kembali ke kampung halaman merayakan idul adha bersama orang orang terdekat dan keluarga terdekat.
Seperti saya. Sepertinya ini adalah pertama kalinya saya merasakan betapa perjuangan untuk kembali ke kampung halaman, seperti berebut tempat duduk di bus. Perjuanganku pun benar benar terjadi, saya sampaidiTerminal Purabayasekitar jam 16.20. Menunggu datangnya buspatas eka yang menjadi pilihanku kembali ke tujuan ke arah. Tidak begitu lama bus pun datang, tak terlihatkerumunan orang yang naik bus yang sama dengan ku. Akupun naik, dansi sopirpun menyeletuk, “Mas sudah penuh mas”. Namanya juga bus patas, pasti terbatas. Akhirnya aku turun, dan menunggu giliran datangnya bus berikutnya. Hingga bus ketiga pun aku masih belum bisa dapat tempat duduk. Rupanya aku salah strategi, aku naik dari pintu bus depan. Akhirnya aku dapet ide untuk naik bus dari pintu belakang, secara kalau dilihat dari ukuran pintu, pintu depan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran pintu belakang. Jadinya masuk melalui pintu belakang.
Alhasil ide ini baru saya ketahui pada saat bus ke empat datang, saya langsung masuk ke pintu belakang dan berebut naik. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa dapat tempat duduk meski di tempat duduk paling belakang. Kalau dibilang bisa tidur atau nggak, duduk paling belakang memang tidak bisa tidur. Berbeda ketika duduk di tempat duduk tengah atau depan. kalau duduk di tempat duduk paling belakang rasanya seakan akan seperti per, yang naik turun.
Berangkat sekitar jam 18.25 dari terminal purabaya, dengan perjalanan 6 jam. Agak sedikit lama memang perjalanan, dan karena malam takbiran, banyak jalan yang dialihkan, akhirnya sampai solo kurang lebih di jam 2 pagi. Sampai solopu n akhirnya bisa istirahat. Dan ini benar benar menjadi moment yang penting dalam sejarah, karena bisa merasakan rasanya orang berebut tempat duduk untuk kembali ke kampung halamannya.
Well, ada yang pernah merasakan nuansa seperti ini? Ceritain yuk ah disini. Saya tunggu yah.
Komentar
Posting Komentar