Siapa sangka jika salah satu dari sekian banyak sopir atau pengemudi taxi blue bird adalah seorang yang suka dengan radio favourite yang memutarkan lagu – lagu kesayangannya. Pada hari itu, selasa 21 Februari 2012 seperti biasa setelah pulang kerja, saya bersama 3 rekan saya bersama naik taxi dari pangkalan taxi yang berada di Area Menara Jamsostek Gatot Subroto. Sedikit demi sedikit mengenali karakter dari sang pengemudi yang mengantarkan kami ke arah uki. Mulai dari perkenalan itulah, akhirnya ocehan atau obrolan demi obrolan pun terlontar. Obrolan saya pada saat itu adalah kegemaran mendengarkan radio. Sebagai salah satu media yang banyak memutarkan lagu lagu, radio sangat banyak dinikmati oleh siapa saja. Bahkan kebiasaan ketika menghadapi macet, radio pun menjadi salah satu sarana dalam mengurangi stress karena macet. Mulailah obrolan saya dengan sang pengemudi tersebut. Awalnya pengemudi tersebut ketika kami sudah naik taxi, dia memutarkan radio dengan lagu lagu dangdut. Ketika saya tanya, apakah bapak adalah penggemar lagu lagu dangdut, jawabnya adalah iya. Kemudian saya tanya kembali, selain radio dangdut, ternyata Bapak yang satu ini adalah penggemar setia radio gen fm jakarta, dengan acara yang cukup populer yaitu salah sambung. Selain Gen FM bapak yang satu ini pun sempat menceritakan tentang kegemarannya mendengarkan radio. Selain gen FM, Jak FM dan Pop FM menjadi pilihan dikala pengemudi yang satu ini menanti penumpang di beberapa pangkalan dan perjalanannya. Katanya sih sebagai teman dalam mencari sesuap nasi dijalan.
Saya sendiri jujur memang suka mendengarkan radio. Kegemaran inipun muncul ketika saya masih duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 6. Dan inipun kemudian saya mencoba saya peruntungan untuk mengikuti lomba nyanyi modal nekat di salah satu radio dangdut di Kota Solo. Yang ada disana yang cukup populer waktu itu adalah Radio JPI. Woww sesuatu banget menurut saya. Awal mula menjadi seorang pendengar, hingga akhirnya saya pun menjadikan itu sebagai salah satu bagian untuk bisa mencoba untuk menggeluti di dunia radio. Berkarir di radio memang sangat menyenangkan. Menjadi salah satu yang mengantarkan sebuah acara pun menjadi satu hal yang ditunggu- tunggu. Karir saya diradio saya awali mulai dari tahun 2004 dengan mengikuti salah satu pelatihan dan kontes DJ junior di Radio POP FM solo, yang dulunya dikenal dengan nama Radio konservatori. 1 Tahun di Radio Pop dengan segmen dangdut pun menjadi salah satu pengalaman yang tak pernah terlupakan. Selepas dari Radio POP, saya pun melanjutkan ke sebuah radio keluarga yaitu Radio Metta FM. Selama lebih kurang 3 tahun, sempat menempati beberapa posisi atau jabatan disana. Mulai dari penyiar, produksi, reporter, sampai dengan Music Director pun pernah saya coba untuk selalu berbagi dengan pendengar. Tak hanya itu, setelah saya mulai mengenal lebih banyak tentang radio. Hingga Akhirnya meneruskan kembali karir saya di salah satu jaringan Radio Trijaya Network.
Tidak puas dengan itu, masih di radio, tetapi yang satu ini berbeda. Radio Taxi, sebagai operator telepon dan operator taxi pun pernah saya alami ketika saya mencoba dan mencari pengalaman di Kosti Solo. Sebuah hal yang cukup berarti buat saya hingga akhirnya pun saya sempat meneruskannya ke perusahaan telekomunikasi.
Radio, sebuah media yang tak pernah lepas, dan tak pernah sepi. Bisa didengarkan dimana saja, bisa memutarkan lagu kesukaan kita, dan bisa menjadi penghibur kita setiap waktu.
Komentar
Posting Komentar