Setiap orang tentu memiliki pertimbangan sendiri untuk memutuskan segala sesuatu, khususnya jika itu berkaitan dengan keyakinan atau agama yang dianut. Salah satunya ketika memilih suatu produk pembiayaan atau keuangan yang dijual oleh pihak ketiga. Antara lain seperti tabungan, deposito, kredit bahkan investasi dan asuransi. Alasan yang biasa dikemukakan oleh mereka yang ragu akan produk ini adalah karena pengelolanya adalah bank, dimana keuntungan yang didapat oleh mereka adalah hasil dari kredit yang diberikan bank kepada pihak nasabah.
Mengapa Orang Ragu
Seperti telah dijelaskan dimuka, ketika seseorang ragu untuk menggunakan produk-produk perbankan konvensional masalah utamanya ada di hasil yang mereka dapatkan. Menurut pandangan mereka dapat dikatakan perbankan konvensional ini secara tidak langsung melakukan praktek riba, dengan meminjamkan sejumlah uang kepada orang lain dan meminta bayaran yang lebih banyak melalui bunga yang sudah ditetapkan sebelumnya. Begitu juga dengan perusahaan asuransi, mereka pada dasarnya mendapatkan keuntungan dengan memutar uang premi yang dibayarkan nasabahnya. Termasuk juga jika ternyata premi yang dibeyarkan tidak dicairkan untuk pemegang polisnya.
Hal ini akan menimbulkan pemikiran adanya resiko yang tidak jelas atas transaksi di perusahaan asuransi konvensional selain tidak terpenuhinya akad jual beli. Karena bisa dikatakan produk yang dijual tidaklah nyata. Inilah yang membuat sebagaian orang merasa ragu untuk membeli produk-produk perbankan perbankan maupun asuransi, yang salah satunya adalah asuransi mobil. Padahal disisi lain resiko yang akan terjadi pada mobil yang kita kendarai setiap saat juga terus mengintai. Tentu kita semua sudah mafhum jika keadaan lalu lintas di Indonesia masih sangat beresiko bukan?
Alternatif Asuransi untuk kendaraan
Resiko yang bisa ditimbulkan oleh kondisi lalu lintas ini tidak hanya pada kendaraan saja namun bisa juga barakibat pada fisik atau nyawa anda. Hal itulah yang mendasari bahwa kita sangat memerlukan produk asuransi yang bisa memberikan perlindungan kepada kendaraan yang kita miliki sehingga secara tidak langsung juga turut melindungi diri kita sendiri dari kejadian yang tidak diinginkan. Walaupun ada anggapan kurang mengenakkan bahwa dengan ikut asuransi berarti kita berharap untuk sakit atau mengalami kejadian yang tidak diinginkan, namun akan lebih baik bila segala sesuatunya dipersiapkan sebelum terjadi yang sebenarnya bukan?
Karena banyak dari masyarakat yang merasa ragu dengan berbagai produk asuransi ini, maka perusahaan asuransi juga tidak tinggal diam begitu saja. Akhirnya saat ini penyedia produk asuransi mulai mengekor pada lembaga-lembaga keuangan yang sudah lebih dulu memiliki produk syariah, dengan memunculkan produk asuransi yang berbeda dari sistem biasanya. Saat ini telah banyak asuransi yang menggunakan kata syariah dibelakangnya, yang dijual oleh agen-agen asuransi. Prinsip utama yang diberikan oleh asuransi jenis ini adalah prinsip kerjasama atau saling menolong, sehingga praktek-praktek ketidakpastian tidak perlu lagi menjadi beban pikiran bagi anda.
Beberapa konsep yang ditawarkan oleh asuransi dengan jenis seperti ini, diantaranya adalah saling membagi diantara para pemilik polis. Jadi mereka seperti mendermakan atau mengikhlaskan sebagian iuran yang telah disetorkan kepada pihak pengelola asuransi yang sudah dipercaya, untuk membantu sesama anggota yang mengalami kejadian tidak mengenakkan terkait dengan berbagai hal. Pengelolaan dana ini juga harus memberikan laporan yang transparan, sehingga anda benar-benar seperti mempunyai hubungan emosional dengan para anggota polis lain. Jadi, tidak ada salahnya bukan, bila anda mulai memiliki asuransi syariah untuk keamanan dan kenyamanan hidup anda.
Komentar
Posting Komentar