Bro sis, tau enggak nih apa kue keranjang? Kue keranjang merupakan kue yang khas atau kue yang wajib ada pada perayaan tahun baru Imlek. Pernah baca di wartakota dan sebuah komunitas kuekeranjang Nama asli kue keranjang yaitu Nian Gao atau Ni-Kwe, bisa disebut juga kue tahunan, kerana hanya dibuat setahun sekali pada masa menjelang tahun baru Imlek. Sedangkan dalam dialek Hokkian, ti kwe berarti kue manis, dan bisa dipastikan kalau kue ini rasanya manis.
Kata Nian Gao, bararti tahun Gao, yang memiliki makna kue, juga terdengar seperti kata tinggi, oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Perlu bro sis katahui, makin ke atas kue yang disusun makin mengecil, itu memberikan makna peningkatan dalam rezeki atau kemakmuran.
Konon nih bro sis, banyak atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok. Di China terdapat kebiasaan saat tahun baru Imlek untuk terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaannya sepanjang tahun.
Kue yang terbuat dari beras ketan dan gula ini dapat disimpan lama loh bro sis, bahkan dengan dijemur dapat menjadi keras seperti batu dan awet. Namun, sebelum menjadi keras, bro sis bisa menyajikan kue ini secara langsung langsung, akan tetapi setelah keras dapat diolah terlebih dahulu dengan digoreng, dikukus, dipepes, maupun dengan parutan keju. Gimana, kerren kan bro sis?
Kue keranjang tidak hanya simbol semata nih bro sis, namun ada kisah yang melatar belakangi adanya kue ini. Konon, rakyat Tiongkok percaya bahwa anglo (tempat masak) dalam dapur di setiap rumah ada dewa-nya yang dikirim oleh Yik Huang Shang Ti (Raja Surga). Dewa ini juga sering dikenal dengan sebutan Dewa Tungku, yang ditugaskan untuk mengawasi segala tindak tanduk setiap rumah dalam menyediakan masakan setiap hari.
Maka setiap akhir tahun tanggal 24 bulan 12 Imlek (atau h-6 tahun baru), Dewa Tungku akan pulang ke Surga untuk melaporkan tugasnya kepada Raja Surga. Nah, agar sang Dewa melaporkan yang baik-baik saja pada raja, maka warga mencari sajian yang manis, yakni kue yang disajikan dalam keranjang, maka disebutlah kue keranjang yang sudah mentradisi setiap tahun disajikan untuk merayakan tahun baru Imlek.
Gimana? Sudah tau kan asal muasalnya kue keranjang? Pengen berburu kue keranjang juga?
Komentar
Posting Komentar