Pasti banyak yang tidak tahu bahwa kemeja putih itu pernah menjadi penentu status sosial seseorang. Kemeja putih mulai muncul sekitar 200 tahun yang lalu dan dikenakan oleh pria-pria dengan status sosial atas saja. Sehingga kemeja putih tidak hanya sekadar pakaian tapi mampu mendefinisikan dan mewakili kekayaan seseorang. Keren kan?
Bahkan pada era Victoria, kemeja putih adalah simbol yang penting dari kekayaan dan perbedaan kelas. Warna putih kemeja menggambar ketegasan dan kewibawaan seseorang . Dan hanya mereka yang kaya-lah yang mampu memiliki kemeja yang dapat sering dicuci dan memiliki lebih dari satu potong. Saat itu, pakaian termasuk barang mahal yang hanya orang kaya yang mampu memilikinya.
Ada beberapa hal menarik tentang kemeja putih. Kemeja putih tertua dalam sejarah yang ada sekitar tahun 3000 sebelum masehi. Kemeja ini ditemukan pada Dinasti mesir pertama di Tarken. Kemeja itu terbuat dari bahan linen dengan kerah tinggi. Berarti sudah tua juga fesyen kemeja putih ya.
Satu lagi fakta menarik tentang sebutan “white Collar” seperti “white collar jobs” atau “white collar crime“. Ungkapan ini diawali oleh pemenang Pulitzer dan sosialis Upton Sinclair sekitar tahun 1930an. Sejak itulah, keluar istilah seperti itu.
Kemeja putih sempat tergeser dan tidak tren lagi saat Prince of Wales (Edward VIII) yang saat itu terkenal sebagai pemimpin yang fashionable. Ia menolak untuk mengenakan kemeja putih polos. Ia mencoba tren baru dengan kemeja bergaris dan warna terang. Ia memberi pengaruh yang besar dalam dunia fesyen saat itu, sehingga banyak pria yang mengikuti gayanya. Tapi pada awal tahun 1920an, kemeja putih kembali menjadi favorit.
Sekitar tahun 1924, pendiri IBM, Thomas J. Watson mewajibkan pegawainya untuk mengenakan kemeja putih. Saat itu, pakaian yang dikenakan oleh para pekerja dibedakan dengan kemeja. Jika para pekerja biasa akan mengenakan kemeja bewarna biru sedangkan para atasan dan petinggi mengenakan kemeja warna putih. Lalu, IBM meminta semua sama mengenakan kemeja warna putih.
Untuk menekankan posisi kemeja putih di dunia fesyen, dimunculkan pula dalam iklan Collar Man Arrow yang diprakarsai oleh IBM saat itu. Dan, kemeja putih pun dijadikan representasi dari pria maskulin di Amerika.
Kemeja putih pun akhirnya mulai ‘menyentuh’ fesyen perempuan sekitar tahun 90an. Sebut saja, Claudia Schiffer, Naomoi Campbell dan Cindy Crawford tampil dalam cover majalah American Vogue dalam perayaan 100 tahun majalah tersebut. Mereka semua mengenakan kemeja putih dari GAP yang diikat di pinggul. Sejak itulah, kemeja putih terus digemari oleh perempuan sebagai pakaian formal atau non formal.
Beberapa tips membeli kemeja putih:
- Jika kamu bertubuh kecil, pastikan kemeja berukuran pas dengan tubuh, jangan terlalu kebesaran dan longgar, tangan yang terlalu panjang, ujung kemeja yang terlalu panjang sehingga terlihat seperti baju pinjaman dong
- Jika kamu gemuk pastikan kancing tidak berjarak terlalu jauh atau tidak terletak pas di bagian dada atau perut agar tidak cepat terbuka.
- Jika perut kamu gemuk, untuk perempuan, gunakan kancing yang di samping untuk menyamarkan.
- Cek jahitan, kemeja yang bagus memiliki jahitan yang halus dan rata. Jangan sampai kesalahan jahitan, kemeja kamu jadi terlihat kusut atau murah
- Kemeja dengan garis vertikal akan terlihat lebih kurus bagi pemakainya.
Lebih pede kan tampil dengan kemeja putih? Share motif kemeja putih yang anda suka dikomentar ya!
Komentar
Posting Komentar