Perokok, terutama kaum Adam, pasti tahu benar dengan pemantik atau korek api gas “tahan angin” alias windproof dengan merek Zippo. Zippo adalah nama generik untuk menyebutkan pemantik berbentuk khas yang memiliki tutup dan berbunyi ‘cling’ saat dibuka. Melihat sejarahnya, Zippo mulai dijual di pasaran sejak tahun 1930-an.
Zippo tak hanya laku di pasaran, tetapi juga sukses menjadi salah satu icon kualitas kerajinan tangan Amerika. Saking terkenalnya, perokok tidak jarang mereka menyebutkan korek api gas lainnya dengan sebutan Zippo. Sejak dijual ke pasaran hingga kini Zippo menjadi pemantik tanpa pesaing. Harganya yang relatif mahal justru menjaga pamor Zippo.
Demikian melegendanya Zippo, sampai-sampai memiliki komunitas penghobi di seluruh dunia sejak zaman baheula. Khusus di Indonesia, ada komunitas bernama ID-Zippo yang berisi orang-orang yang sangat menggemari Zippo dan mengoleksinya. Seorang anggota komunitas ID-Zippo mengaku memiliki koleksi Zippo sampai 50 buah dengan nilai lebih dari Rp 25 juta. Mereka berburu Zippo sampai ke luar negeri, demi kepuasan.
Mengenal sosok di balik Zippo
Orang yang berada di belakang Zippo adalah George G. Blaisdell. Dikatakan bahwa Blaisdell menemukan korek api Zippo pada tahun 1932. Ia mendapat ide membuat Zippo setelah menemukan korek api saku yang besar dan tebal buatan Austria. Blaisdell memproduksi korek api Zippo pertama di Bradford, Pennsylvania. Dia menemukan nama Zippo karena ia menyukai suara kata “ZIPPER” atau ristleting.
Blaisdell lahir pada tanggal 5 Juni 1895 di Bradford, Pennsylvania dan meninggal pada 3 Oktober 1978 di Miami Beach, Florida. Blaisdell bukanlah seorang anak yang baik dalam hal pendidikan. Ia dikatakan hanya sekolah sampai kelas 5. Dia membenci sekolah dan mengatakan kepada orang tuanya tidak ingin sekolah lagi.
Ayahnya lalu mengirim Blaisdell ke akademi militer, tapi setelah dua tahun ia dipecat dari militer tanpa alasan yang diketahui. Sepulangnya ke rumah, Blaisdell bekerja di bengkel milik keluarganya. Saat itulah ia belajar keahlian yang pada akhirnya membawanya kepada penemuan Zippo.
Blaisdell menjual Zippo pertamanya pada tahun 1933, dan pada tahun 1940-an perusahaannya berkembang pesat dan sangat terkenal. Di kalangan karyawannya, Blaisdell dikenal sebagai sosok yang mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadinya. Ia dikatakan sosok yang sangat peduli dengan karyawannya.
Perang dan Zippo
Korek api gas Zippo menjadi sangat populer ketika banyak dipakai oleh para tentara AS dalam Perang Dunia II (1939-1945). Kala itu, Zippo yang awalnya terbuat dari tembaga mulai dibuat dengan bahan baja. Tujuannya agar lebih kuat sehingga ada istilah yang mengatakan Zippo hanya akan hancur jika dilindas tank baja. Bahan ini masih dipakai sampai sekarang.
Lalu pada saat Perang Vietnam di tahun 1970an, pemantik Zippo lagi-lagi terangkat pamornya. Rupanya ada kebiasaan di kalangan prajurit AS kala itu mengukir Zippo mereka dengan moto pribadi mereka. Sampai sekarang Zippo jenis itu menjadi buruan para kolektor. Demikianlah Zippo, pemantik legendaries yang masih terus dicintai sampai sekarang. (*)
Komentar
Posting Komentar