Moda transportasi kini beraneka ragam, beragam pilihan seseorang dalam memilih kendaraan untuk menuju sebuah tempat. Termasuk saya dalam mendukung berbagai aktifitas, Saya setiap hari untuk menuju kantor selalu menggunakan busway sebagai moda transportasi. Pilihan saya untuk menggunakan sarana transportasi ini memang sangat tepat. Selain untuk menghindari kemacetan jakarta, termasuk menghemat ongkos bulanan. Dengan trayek dari cawang uki menuju shelter gatot subroto jamsostek, cukup hanya mengeluarkan Rp 140.000 untuk satu bulan. Meski terkadang di dalam busway masih padat penumpang, hingga harus antre demi untuk menuju kantor, pilihan ini memang tepat dalam memberikan solusi transportasi. Ya terkadang memang kalau pas pulang malam gak bisa naik busway, taksi pun juga menjadi moda transportasi yang mengasyikkan. Untuk transportasi busway paling malam hanya sampai di jam 23.15 untuk koridor 9.
Kalau harus balik lewat jam 23.15, pilihan saya jatuh ke taksi. Banyaknya taksi di jakarta saya lebih memilih express dalam hal pelayanan dan tarif. Meski banyak taksi itu yang membuat saya memilihnya. NAh kalau dalam kota dua transportasi itu yang menjadi andalan.
Berbeda untuk moda transportasi jarak jauh yang saya gunakan. Untuk liburan, terkadang saya harus menuju jakarta ke solo dengan menggunakan sarana transportasi bus antar kota antar propinsi (AKAP). Sarana transportasi lain yang saya gunakan adalah dengan menggunakan kereta. Untuk menggunakan transportasi bus cepat, saya harus mengeluarkan receh sekitar Rp 175.000. Sementara untuk menggunakan kereta api saya harus mengeluarkan rupiah sebesar Rp 182.500 untuk kelas bisnis. Ini biasa saya lakukan di hari jumat sore. Bulan mei yang penuh dengan long weekend seperti ini ternyata susah dalam hal mendapatkan tiket untuk mudik. Terutama untuk libur panjang yang jatuh di 17 Mei 2012 hingga 20 Mei 2012. Banyaknya sarana transportasi yang ada jauh- jauh hari sebelum hari libur sudah ludes di beli. Termasuk saya yang jauh – jauh hari sudah memesan pun hanya bisa menunggu keajaiban.
Sarana transportasi yang masih bisa saya andalkan untuk bisa mudik, jika terjadi hal seperti ini saya menggunakan jasa pesawat terbang. Meski harganya cukup tinggi, namun ini masih bisa digunakan untuk menuju ke kampung halaman. Sore itu 16 Mei 2012 saya melakukan pencarian tiket untuk keberangkatan menuju solo. Dengan bantuan web di salah satu maskapai penerbangan lion air, saya mendapati harga yang cukup masih bisa dijangkau. Setelah beberapa saat memang tiket tersebut sudah sold out. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk bisa langsung melakukan pembelian tiket pesawat terbang di hari kamisnya tanggal 17 Mei 2012. Di hari tersebut saya berangkat menuju ke bandara Soekarno Hatta sekitar jam 04.30 dari kuningan barat. Sesampai di bandara saya langsung menuju ke terminal 1 A, dimana maskapai yang saya tuju berada. Langsung saya menuju ke loket pembelian tiket lion air. Saya menanyakan kepada petugas mengenai keberangkatan tiket tersebut untuk tujuan solo, dan petugas tersebut menjawab tidak available a.k.a sold out. Beberapa saat kemudian saya ditawari oleh salah satu petugas untuk keberangkatan di jam 07.20. Akhirnya saya mengambil tiket tersebut seharga Rp 1.350.000 demi bisa pulang kampung bertemu keluarga. Akhirnya saya di jam tersebut bisa pulang kampung dengan delay yang cukup lumayan. Satu hal ini untuk yang kedua kalinya adalah penggantian gate untuk naik ke pesawat sering sekali saya alami. Pada hari jadwal penerbangan saya waktu itu harusnya saya naik pesawat dari gate A4, namun pada saat akan boarding pemberangkatan dialihkan menuju Gate A2. Tidak hanya saya saja. Pada waktu itu saya lihat beberapa gate juga banyak yang dipindahkan. Seharusnya pihak lion air pada saat check in sudah dikonfirmasi mengenai gate yang akan dituju, dan tidak dipindah pindah seperti ini. Tidak sebanding dengan harga tiket yang saya beli. Pelayanan yang diberikan oleh maskapai penerbangan Lion Air ini cukup sangat tidak memuaskan. Berbeda dengan pelayanan maskapai penerbangan lain yang pernah saya gunakan seperti Sriwijaya Air, maupun Garuda Indonesia.
Berharap ini menjadi satu hal yang perlu dipertimbangkan dan dilaksanakan oleh lion, yang meliputi kepuasan pelanggan harusnya adalah nomor satu. Kenapa saya memilih lion, karena memang jumlah armada dan schedule penerbangan paling banyak untuk bisa menuju ke Solo. Semoga bukan hanya saya saja yang berharap, namun penumpang lain yang mengalami hal yang sama segera mendapatkan jawaban dari pihak lion.
Komentar
Posting Komentar